Pernikahan yang paling berbahagia bukanlah karena pasangan yang mereka nikahi, menarik secara fisik, tapi karena ketaatan hidupnya menjalankan perintah Allah tentang cara memelihara istrinya, yang hatinya lembut, yang berjalan dalam kepekaan rohani. Jika seorang ingin memilih pria sebagai iman dan kepala keluarga, tentu harus memilih dengan kriteria seperti ini, yaitu taat kepada Tuhan. Kencan untuk penginjilan harus jadi ladang yang kita hindari, karena kita akan menemukan terlalu banyak ilalang disana yang akan menyebabkan anda terjerembab dan mencekik anda. Pria yang belum taat di dalam Tuhan hanya akan menarik dari luarnya saja. Mereka menyukai wanita yang taat dalam Tuhan, karena mereka tahu, moral anda tidak perlu diragukan lagi, mereka mencari wanita yang terpelihara dengan baik.
Syarat untuk menjadi wanita bijak ditentukan oleh ayat 30“kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji”. Ternyata kunci menjadi wanita bijak adalah takut akan Tuhan. Ketaatan pada Tuhan akan memberiinner beauty bagi para wanita. Dalam Amsal 31 ini, kita menemukan beberapa kriteria dan seorang wanita yang bijak.
Memahami hati suami (11-13)
Dalam ay 11-13 dikatakan, “11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. 12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.” Isteri yang bijak akan berusaha berlaku baik pada suami dan juga melayani suami dengan baik, seperti menyambut ketika pulang bekerja. Dia juga masih dapat mengungkapkan keberatan pada suami dengan cara baik (12), mandiri dan dapat berinisiatif (13).
Bertanggung jawab atas keluarga (15)Dalam ay 15 dikatakan, “Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan”. Wanita bijak menyediakan makanan untuk suami dan anak-anak, tidak menyerahkan tanggung jawab ini kepada pembantu tapi dilakukan sendiri sebagai istri yang baik, jika harus menyerahkan tanggung jawab pada pembantu harus dengan batasan-batasan yang jelas. Jangan sampai karena seorang wanita yang bekerja menyebabkan malas melayani suami. Seorang wanita bijak harus menguasai seni memasak.
Menjadi istri yang cekatan, memperhatikan peluang-peluang yang ada untuk membantu perekonomian keluarga (16-18,24).
Jangan sekali-kali pergi belanja ketika anda sedang lapar, karena anda akan meraup sesuatu yang tidak anda butuhkan. Banyak perempuan anak-anak Tuhan masih jatuh dalam hal ini. Suka beli sepatu padahal masih banyak sepatunya dirumah dan semua bermerk. Pernahkah kita membeli barang tetapi sampai di rumah kita menyesal membelinya? Dalam Luk 14:28 dikatakan “Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulumembuat anggaran biayanya…”. Wanita lajang yang selalu “lapar mata” akan jadi bendahara yang buruk setelah menikah, semua hal harus di perhitungkan, termasuk biaya rencana pernikahan, tabungan atau investasi. Jika kita mau menikah tahun depan, kita harus melihat sudah berapa tabungan kita. Ingat, kita harus memiliki tabungan. Mari memperhitungkan segala sesuatunya. Perhitungkan juga segala sesuatu tentang investasi. Semua investasi dan semua modal usaha harus diperhitungkan masak-masak.
Bertanggung jawab terhadap anak-anak (17, 22,25,26,27-28)
Seorang wanita yang bijak haruslah seorang wanita yang kuat. Semua hal yang berkaitan dengan keperluan anak-anak dipersiapkannya dengan baik, mengajar anak tentang prinsip-prinsip kebenaran dan hikmat (26) dengan lemah lembut mendidik, menegur dan mengajarkan disiplin, dan “ia tertawa tentang hari depan”, wanita bijak mempersiapkan keperluan anak-anak dimasa depan dengan baik.
Terus belajar mengatur waktu, kerja dan tanggung jawab (21,22,27)Seorang wanita bijak melakukan manajemen waktu yang baik, untuk mengatur keperluan-keperluan keluarga (21,22) yang dapat menjaga seluruh keluarga tetap sehat, nyaman, bahkan ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya (mengatur dan membersihkan rumah, menjadikan rumah asri). Rumah itu juga adalah ciri dari penghuninya.
Menjaga nama baik suami(23,25,20)Istri yang bijak akan membuat suami dikenal dan dihormati yang ditunjukkan dari penampilannya (“pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan”). Pria senang melihat wanita lain yang dalam berpakaian menunjukkan seluruh daya tariknya tetapi mereka tidak suka kalau pasangan mereka seperti itu. Penampilan yang baik memang penting tetapi dituntut juga hidup yang santun, menolong dan menghibur yang tertindas, menolong orang-orang miskin (dan tetap berhikmat untuk menentukan siapa yang perlu dibantu).Wanita yang bijak, sadar akan tanggungjawabnya sebagai istri, ia akan dikasihi oleh anak-anaknya (28a), suaminya juga akan memperhatikan kerajinannya dan berbahagia memiliki istri yang cakap (28b n 29), dan pada akhirnya kecakapan istri akan mendapat pujian dari lingkungannya bahkan oleh keluarga sendiri yang mengasihinya (31). Isteri yang dipuji-puji itu akan menjadi berkat bagi lingkungan. Karakter wanita bijak hanya bisa dimiliki oleh seorang istri yang takut akan Tuhan (30b), teruslah menjadi wanita berprinsip yang terbaik dan disebut wanita yang berbahagia.Solideo Gloria!Wanita
dikutip dari Artikel Bahan PA Mimbar Bina Alumni Perkantas
Selasa, 27 Januari 2015
Wanita Bijak
Kamis, 15 Januari 2015
Senin, 26 Mei 2014
HIDUP ini adalah sebuah BUKU CERITA
HIDUP ini adalah sebuah BUKU CERITA
HIDUP ini adalah sebuah BUKU CERITA dimana Penulis menuliskan sebuah kisah tentang kita adalah tokohnya.
BILA KURENUNGKAN KASIH TUHAN
Yang t`lah menyelamatkan diriku
Walau salib berat ditanggungNya
Apa balasanku padaNya
S`perti Kristus mengasihi daku
Ku mau mengasihiNya selalu
Membawa Injil keselamatan
Sampai Tuhan datang kembali
O bukan pada harta yang fana
Sukacita itu bertumpu
Tapi sungguh takkan percuma
Bila melayani Tuhanku
Meski tantangan datang menimpa
Dan salib dunia menindih
Semua kan ringan terasa
Bila kuingat kasih suci
Bagai sungai yang jernih dan sejuk
Turun dari gunung yang tinggi
Begitu kiranya daku menjadi
Pelayan kasihMu ya Tuhan
Label:
alkitab,
bible,
cerita,
kasih Tuhan,
Tulisan
Senin, 02 September 2013
A.A.D.A (Ada Apa Dengan Alya)
TIT…TIT…TIT…!!! TIT…TIT…TIT…!!!
Jam weker udah nunjukin pukul 04.00, waktu bangun Alya yang udah disetelnya tiap malam karena Alya harus menempuh jarak yang sangat jauh dari rumah menuju sekolahnya. Tiap hari, Alya memang harus bangun pagi-pagi buta dan langsung mengerjakan rutinitasnya ini sendiri karena hanya doi seorang, cewek penghuni rumah itu. Rumah itu hanya dihuni oleh 3 orang, yaitu Alya, Alex laki-laki dan ayahnya. Ibu dan adiknya perempuan (Lastri) tidak tinggal bersama mereka, tapi tinggal di rumah Kakek (orangtua dari Ibu Alya) karena suatu hal yang terpaksa harus dilakukan. Disana, Ibu Alya dan Lastri menjaga warung mendiang nenek Alya. Sedangkan kakaknya Alya (Anna), tinggal nge-kost di luar kota untuk melanjutkan kuliahnya.
”Duch, berisik banget sich...!!!, seru Alya sambil mematikan weker kesayangannya yang sedari tadi membangunkan Alya . Hampir tiap hari Alya tak menghiraukan jam wekernya berbunyi, padahal tiap malam doi bertekad untuk bangun pagi.
”Alya...bangun, Al...!!! Udah jam 06.00 loh!!!”, teriak Ayah, membangunkan anaknya dari balik pintu kamar Alya sambil mengetuk sekuat mungkin supaya Alya terbangun karena Alya terkadang susah sekali dibangunin.
“Ehmmm…mmm…ada apaan sih, Pa??? Pagi-pagi dah teriak..ganggu orang tidur aja...Alya kan masih ngantuk banget!!!”, ucap Alya sambil membuka pintu kamarnya dengan mata setengah terbuka.
”Tapi ini kan sudah jam 06.00!!! Memangnya kamu libur hari ini??? Atau sudah tidak niat sekolah lagi...???!!”, bentak Ayah melihat Alya yang sepertinya tak peduli akan pentingnya Bangun Pagi.
”APAAA...!!!”, Alya melirik jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 06.15.
”Ya ampun, Papa....kok `gak bangunin Alya dari tadi sih...???”, oceh Alya sambil mengambil baju seragamnya dan menarik handuk ke kamar mandi.
”Kamunya aja yang BUDEK...jam weker kamu juga udah bangunin kamu kan...!! Apalagi Papa...dari tadi tuh udah teriak2 bangunin kamu, makanya jangan begadang mulu tiap malam..!!, bentak Ayahnya sambil memperhatikan tingkah anaknya Ayam berlarian karena takut hujan.
”Pa, Alya berangkat dulu, ya...!!”, Alya permisi ama Papanya sambil berlari pontang-panting tanpa memperhatikan penampilannya karena `gak sempat lagi untuk berdandan ria. (Memang kadang Alya suka dandan yang beda dari teman-temannya, `gak terlalu feminim sich, tapi doi selalu berpenampilan rapi, pokoknya enak diliat dech...`en sekarang, karena `gak sempet dandan, ya..doi jadi tampil apa adanya. Tapi, ngomong-ngomong...tanpa Alya sadari, ternyata ada orang yang selama ini sering memperhatikan doi dari kejauhan. Kira2 siapa ya orang itu??????)
Jam sudah menunjukkan 06.45, tapi Alya belum juga dapet angkot karena angkot yang ditemuinya udah pada penuh ama anak sekolah lainnya. Padahal `gak biasanya doi berangkar siang banget loh, meskipun terkadang bangun kesiangan, tapi biasanya doi langsung dapet angkot. Jadi, nyampe di sekolah pas banget dech ama bunyi bel masuk sekolah. Tapi kali ini, sepertinya hari ini hari sial Alya...
* * *
Ini yang ketiga kalinya Alya terlambat masuk sekolah `en ini yang paling parah... karena Alya udah ngelewatin 2 les mata pelajaran. Gile banget khan..!! padahal doi masih tergolong siswa baru loh tapi udah berani datang telat. (Dasar Alya...alya...). Tapi untungnya Alya termasuk siswa yang disenangi banyak guru, karena selain pintar, doi juga ramah `en sopan ama semua orang. Jadi, `gak heran dech kalo banyak temen, guru, bahkan sampai penjaga sekolah pun baik banget ama Alya. Makanya Alya seneng banget sekolah disitu meskipun letaknya jauuuuuhh buanget dari rumahnya, sampe 3 kali naek angkot bo!! (Perjuangan banget khan!!??). Jadi, doi hanya diberi hukuman ngutip sampah di lapangan, padahal pagi-pagi kan sampah di lapangan masih dikit banget, doi dengan senang hati dech ngutipnya.
Sepulang sekolah, kebiasaan Alya `en temen-temennya, dandan dulu ala kadarnya sebelum keluar kelas. Yah...sekedar sisiran `en merapikan seragam mereka. Kelompok temen Alya ini kadang emang rada aneh, pulang sekolah aja pake acara berdandan `en rapi2 segala. Kata Alya, biar keliatan banget gitu nilai kerapihan mereka sekalian bisa ngelirik CoKer ”Cowok Keren” (iih..genit `en centil-centil banget yach...), padahal sebenarnya Alya `gak terlalu tertarik ama cowok (bukan maksudnya doi LESBI, loh!!!) doi Cuma sok2 bergenit ria aja ama temen2nya karena di pikiran Alya `gak pernah terlintas untuk mencari pacar apalagi dengan cara TePe2 (kata orang sich ”Tebar Pesona”) ama cowok2 (wuihh..bukan Alya banget dech), makanya tiap kali doi jalan ama temen-temennya, doi yang paling banyak diem, yah...palingan Cuma ketawa kalo ngeliat tingkah temen-temennya yang TePe2 ama cowok ato malah kadang ada yang jadi salah tingkah gitu...ha...haa...gokil banget dech!!
Sesampainya di rumah, Alya makan truz ngeberesin rumahnya yang `gak pernah rapi kalo udah ditinggali ama Alya, karena ayah dan Alex `gak pernah peduli akan kerapihan rumah. Dan akhirnya, tiap pulang sekolah, Alya harus membereskan semuanya. Setelah semua beres, doi pun bersantai ria di kamarnya sambil dengerin radio. Tapi itu `gak berlangsung lama karena lama-kelamaan doi mulai ngerasa bosan, habis lagunya JaDul (Jaman Dulu) banget. Akhirnya doi pergi duduk2 di teras rumah, ngeliatin anak2 tetangga yang juga temennya Alex. Temen2nya Alex juga menghargai Alya loh...karena Alya terkenal baik `en ramah (cieeee..enak dunk disegani banyak orang...). gak lama setelah Alya duduk2, temen Alex ngajak doi maen catur, doi pun nerima tantangan temen Alex itu. Alya memang bisa bermain catur, tapi `gak terlalu paham banget, itupun karena doi sering merhatiin Alex `en temen2nya maen catur di teras yang memang hampir tiap hari permainan catur itu dimainkan.
”Awas, Kak! Ntar kuda kakak dimakan tuch...”, seru anto, salah satu temen Alex yang sedari tadi nonton mereka maen catur. ”Oh, iya ya....kalo gitu kakak makan castlenya aja dech...!!!, seru Alya, (maksudnya bukan dimakan beneran loh...tapi dimakan dalam istilah permainan). Dengan tampang serius banget Alya memandang ke papan catur, truz `gak tau kenapa mata doi `gak sengaja memandang ke arah lain, truz ada cowok yang nelambaikan tangannya ke arah Alya. ”Ih...sok kenal banget sich tuh cowok...!!!!”, bisik Alya dalam hati. Tapi, Alya juga `gak mau kalah sok-nya, doi pun membalas lambaian tangan sambil senyum ke cowok itu, trus ketawa cekikikan dech dalam hati ngeliat tingkah laku cowok itu yang langsung bilang ke temen2nya lalu kembali menoleh ke arah Alya diikuti teman segerombolannya. Alya yang ngeliat dari jarak yang lumayan jauh itu pun langsung berhenti tersenyum `en pura-pura `gak ngeliat cowok SKSD `en temen2nya itu.
”Ha....haa...haa...kacian dech loe, gue kerjain, emang enak. Makanya jadi cowok jangak sok kenal banget dech ama gue, pake acara lambaian tangan lagi...ihhh....!!!”, ucap Alya dalam hatinya sambil tersenyum geli.
* * *
Menjelang sore, Alya pun pergi belanja untuk memasak menu makan malam. Seusai masak, doi memanggil Alex yang sedari tadi siang main mulu `en ampe sekarang belum juga pulang ke rumah untuk mandi. Sementara Alex mandi, doi masuk kamar untuk belajar sambil dengerin radio (udah kebiasaan doi tuh...). setelah Alex selesai mandi, Alya pun pergi mandi. Begitulah keseharian doi mengurus adiknya `en segala pekerjaan rumah. Tapi meskipun begitu, prestasi doi di sekolah `gak turun, malah doi masuk dalam peringkat 3 besar loh...!!
Jam dinding udah nunjukin jam 6 sore. Alya bingung mo ngapain lagi. Rumah udah beres...belajar juga udah doi lakuin...Akhirnya, doi mutusin buat duduk2 santai aja di teras rumah sambil ngeliatin orang lalu lalang. Lumayan juga...sekalian cuci mata, ngeliatain cewek or cowok yang keren2. he...hee...hee... (Dasar Alya...pasti lagi eror nich otaknya...`gak Alya banget dech kayaknya...). lumayan lama doi bengong ngeliatin orang lalu lalang, sampe2 leher doi hampir aja keseleo, gimana `gak keseleo wong kepala doi ke kanan ke kiri mulu ngeliatin orang yang lalu lalang itu...udah kayak orang ngedugem gitu dech. Waktu doi mau masuk rumah `coz leher doi dah pegel, tiba2 doi ngeliat cowok SKSD yang tadi siang, datang mendekat bareng temennya. Mereka berdua `gak datang ke depan rumah Alya tapi ke rumah tetangga Alya yang di depannya ada pohon besar. Samar2 Alya ngeliat kedua cowok itu datang mendekati rumah itu `en yang bikin doi kaget lagi, mata kedua cowok itu ngeliat ke arah Alya truz cowok SKSD itu ngelambai-in tangan ke arah bawah bermaksud supaya Alya nyamperin mereka berdua di rumah itu. Dengan tatapan bingung, doi pun nunjuk dirinya sendiri untuk memastikan, apa bener doi yang mereka panggil, `en ternyata mereka nganggukin kepala. Doi pun datang mendekat dengan tampang orang bego `coz doi `gak tau kenapa doi dipanggil.
”Boleh kenalan `gak???”, tanya cowok SKSD sambil senyum melirik ke teman cowok disampingnya.
”Oooh..mo kenalan toh???, pikir doi dalam hati.
”Boleh!”
”Alya!!”, Alya menyebutkan nama ke cowok SKSD itu.
”Alya..??! Ehmm..nama yang bagus yach...Nama gue Ardi...`en ini temen gue...!
”Fransiskus. Panggil aja Frans!”, seru Frans memperkenalkan diri sambil memperlihatkan senyumannya yang termanis.
Alya aja ampe tercengang ngeliatnya...tapi cepat2 doi alihkan pandangannya supaya `gak tersepona (eh,terpesona) ama pandangan `en senyuman maut cowok maniz itu.
”Loe kelasberapa?”, tanya Ardi memulai percakapan mereka.
”Kelas 3 SMA.”, jawab Alya singkat.
”oh...sama donk...lahir tahun berapa? Udah punya pacar belom??? (bla...bla...bla...)”, tanya Ardi kayak wartawan dengan basa-basi yang ngegombal banget.
`Gak lama setelah perkenalan itu...tiba2 muncul sosok pria lain yang ternyata adik dari yang punya rumah. Semua terdiam. Pria itu masuk ke rumah sambil tersenyum ama mereka bertiga dan kembali keluar buat ikut nimbrung ama mereka yang memang belum saling kenal. Terjadi lagi perkenalan nich.. Obrolan mereka berempat pun berlangsung lumayan lama, ampe akhirnya Ardi (si cowok SKSD itu) `en temennya pamitan pulang `coz mereka belum pada ganti seragam. Sebelumnya mereka berdua itu baru aja pulang dari latihan band truz langsung nyamperin Alya buat kenalan.
”Lain kali boleh maen kesini lagi, kan!??”, seru Ardi sambil berjalan pulang. Alya pun mengangguk.
* * *
Hari2 pun terus berlalu. Udah 3 hari Alya `gak bertemu Ardi `en Frans. Bagi Alya sich `gak masalah karena waktu itu mereka kan hanya sekedar kenalan. Jadi, `gak harus ketemu tiap hari kan. Alya sepertinya kesepian, padahal hari ini kan malam minggu...yach udah nasib orang jomblo donk sendirian di malam minggu, doi hanya bisa duduk termenung seperti biasanya ngeliatin orang lalu lalang di teras rumah. Lagi asik-asiknya doi bengong..., tiba2 tanpa doi sangka, muncul Ardi dari arah sebelah kiri rumah doi truz manggil Alya untuk duduk di depan rumah dimana Alya kenalan ama Ardi pertama kali.
”Ada apa, Di?!’, tanya Alya, pura2 `gak tau maksud kedatangan Ardi untuk PDKT ama doi.
”Enggak...Cuma mo maen `en ngobrol2 ama elo aja. `Gak boleh yach???!!, ucap Ardi santai.
“Boleh kok, emang siap yang ngelarang....cuek aja lagi...”, canda Alya seraya mengganti gaya bicaranya supaya si cowok tambah Ge-eR.
Mereka pun ngobrol asik hingga pembicaraan pun terhenti sejenak `coz tiba2 Ardi ngajak doi besok buat jalan2 di daerah sekitar itu karena Alya kan emang `gak terlalu mengenal daerah itu makanya Ardi berani ngajak doi (padahal Alya `gak dibolehin ama bokapnya pergi jauh2). Tapi, doi akhirnya nerima ajakan Ardi dengan maksud mendapat banyak kenalan `en selain itu supaya doi tahu daerah sekitar rumahnya itu. Maklumlah, doi emang jarang keluar rumah kecuali buat belanja `en pergi ke sekolah. `Coz Alya selalu `gak sempat, pulang sekolah aja sore, makanya `gak banyak remaja2 sekitar rumah yang doi kenal. Jadi, kalo udah di rumah, doi hanya bisa berdiam diri di kamar, dengerin radio or duduk2 di teras ngeliatin Alex `en temen2nya maen catur. Padahal tanpa doi sadari, Alya sering diperhatiin ama remaja sekitar rumahnya juga loh...malah kadang jadi bahan pembicaraan. Alya emang punya sisi seorang cewek pemalu, tapi sebenarnya doi orang yang asik `en ramah, makanya para remaja mengira doi itu adalah sosok cewek yang sombong `coz `gak pernah mau bergaul ama orang2 sekitarnya padahal karna Alyanya sendiri yang pemalu. Doi `gak berani nyapa orang yang belum doi kenal duluan sebelum orang itu nyapa doi duluan `coz Alya takut dibilang SKSD.
Minggu siang tiba, Alya pun bersiap2 diri. Tapi si Ardi yang ditunggu2nya `gak kunjung datang ampe doi ngerasa capek `en lelah menunggu `coz menunggu itu benar2 membuatnya cepat jenuh `en capek.
10 menit kemudian Ardi datang, tapi Ardi `gak datang ke rumah Alya untuk ngetok pintu, tapi malah duduk di depan rumah tempat mereka kenalan. (Uuh, dasar cowok...`gak gentle banget sich loe). Nih cowok emang aneh kali yach, masa datang bukannya ke rumah Alya truz manggil Alya, malah ke rumah sebelahnya padahal pintu Alya terbuka loh . Akhirnya, waktu Alex keluar, `gak sengaja ngeliar Ardi duduk menunggu, Alex langsung pergi membangunkan kakaknya.
“Kak Alya, bangun Kak!!”
“Temen kakak yang malem2 itu dateng”, seru Alex dari balik pintu kamar Alya.
Dalam tidur, Alya juga mendengar suara Alex memanggilnya.
”Apaa?? Siapa?? Ehmm...!! Gue masih ngantuh banget nich!”, seri Alya dari dalam kamarnya.
”Tapi, kayaknya temen cowok kakak itu udah lama nunggu loh...”, teriak Alex lebih keras lagi.
Alya pun tersadar dari bangunnya. Doi kaget, itu coeok datang juga rupanya. Diam2 doi ngintip Ardi yang udah berpenampilan rapi nungguin Alya di rumah sebelah. Alya pun segera berlari merapikan diri `coz doi `gak mau keliatan seperti orang baru bangun tidur, truz doi mencuci mukanya kemudian sedikit bersolek ala kadarnya. Doi `gak terlalu suka berdandan yang berlebihan, toh ini juga Cuma jalan2 aja kan, pikirnya.
Alya pun bergegas keluar menghampiri Ardi yang mungkin udah karatan nunggu. (Ha...haa...salah dia sendiri kan `gak mau datang ngetok pintu rumah Alya)
”Udah lama nunggu, ya??!!”, tanya Alya sambil menghampiri Ardi.
”Yaa..lumayan. Ehmm...elo baru bangun tidu yach???”, tanya Ardi bingung ngeliat ada lipatan di mata Alya.
”He...hee..hee...iyaa...Habis gue udah lama banget nunggu elo sich, ampe gue ketiduran dech!!, ucap Alya malu dirinya ketauan baru bangun tidur padahal udah diusahain supaya `gak keliatan...
”Ya udah dech langsung aja, yuk!”, ajak Ardi yang disambut dengan anggukan Alya.
Mereka pun pergi `en sesampainya di rumah temen Ardi, Ardi ngenalin Alya ama semua temen-temennya yang kebetulan lagi ngumpul. ”Tapi, kok `gak ada Frans yach...???”, pikir Alya dalam hati.
Setelah beberapa lama ngobrol, Alya pun pamit pulang karna udah sore. Doi pun diantar pulang ama Ardi. Sesampainya di rumah, Alya langsung merebahkan diri di sofa n `gak lupa juga doi ngambil minum, kecapean banget sepertinya. Selanjutnya, seperti biasa doi ngelanjutin aktivitasnya.
* * *
Hari berganti hari, selalu doi lalui dengan ceria `coz Alya paling seneng menikmati hari2nya dengan canda tawa bareng temen2 sekolah. Makanya hari2 Alya `gak terasa berlalu begitu cepat. Ditambah lagi ada cowok yang `gak begitu menarik, naksir ama Alya `en temennya, Lena. Nama cowok itu Doni. Dia naksir Alya sejak Alya pindah ke sekolah itu, cowok itu langsung cari muka. Alya tau, kalo Doni suka ama doi `coz keliatan banget kalo Doni itu CaPer banget di depan Alya. Tapi, doi cuek aja `en tetap nganggep dia temen biasa. Sedangkan Lena, yang `gak kalah manis ama Alya, memanfaatkan Doni, karena Doni termasi orang ”berada” di sekolah itu. Jadi, setiap kali istirahat, Lena langsung ngedeketin Doni supaya mentraktir Lena makan. Alya yang tau siasat Lena ke Doni, hanya bisa diam `en ngegelengin kepala ngeliat tingkah temennya yang satu ini. Terkadang, doi `en Lena malah menjadikan Doni jadi bahan tertawaan ketika ngumpul bareng temen laen di kantin sekolah or di kelas.
* * *
Hari ini, Lastri datang berkunjung ke rumah. Alya seneng banget `coz doi jadi punya temen tidur, yah..paling `gak untuk 2 hari lamanya. Doi kepergok banget waktu Lastri nanya tentang cowok yang sering jalan ama Alya. ”Pasti Lastri tau dari Alex”, pikir Alya dalam hati. Akhirnya Alya pun ceritain semua, dari awal ampe akhir ama Lastri. Mereka pun tertawa bareng setelah ngedenger cerita Alya yang rada humoris supaya keliatan agak seru gitu dech. Truz, mereka pergi ke ruang tamu buat nonton bareng. Tapi, `gak lama kemudian ada suara dari luar yang bikin Alya `en Lastri sedikit kaget.
“Alyaa...!!”, seru Ardi dari luar.
Alya yang ngedenger suara itu pun segera keluar.
”Hey...ada apa..?? Mau kemana nich...rapi benerr????”, sapa Alya sedikit kebingungan sambil menoleh ke belakang Ardi yang ternyata adalah si Frans.
”Oh,..My God...Pangeran impian gue datengg...huh...aduh...manis banget lagii..”, ucap Alya dalam hati yang hampir aja melayang ngeliat si cowok manis itu. (Dasar Alya....`gak biasanya dech...wah... Ada Apa Dengan Alya????). Frans yang juga ngeliat doi dari kejauhan hanya langsung ngelempar senyuman mautnya ama Alya. Aduh, Alya kesem-sem banget ama senyuman Frans. Alya pun `gak mau kalah ama Frans, doi langsung ngeluarin senyuman termanisnya juga sambil memperlihatkan lesung pipitnya yang juga manis banget.
”Gak ada apa2 sich. Elo lagi ngapain?”, tanya Ardi.
”Enggak ngapa-ngapain... Cuma lagi nonton bareng adek gue!!”, jelas Alya sambil nunjuk adiknya yang lagi asik nonton.
”Adek loe???... Kenalin donk!!!”, canda Ardi.
“Oya, coleh...!! Lastriii...ada yang mo kenalan nich!!”, ucap Alya setengah berteriak.
“Lastri...”, ucap Lastri singkat memperkenalkan dirinya.
“Ardi...”. “Ehmm...Alya mo ikut nonton kita2 latihan `gak??
“Latihan??.. Dimana??..”
“Iya, deket kok.”
“Lama `gak?”
”Enggak kok cuman bentar aja...tuh Frans juga ikut...!!
”Iya, Al...ayo donk ikut...!!, sambung Frans sambil tersenyum manis di belakan Ardi. (Gilee, nih cowok kok manis banget sich senyumnya...Ehmm tapi, kok dia ikut ngotot banget yach pengen gue ikut, padahal gue kan `gak terlalu deket ama dia...).
”Ehmm...tunggu bentar yach...!!!”, kata Alya sambil melempar senyumannya ama semua temen Ardi termasuk Frans donk pastinya.
”Lastri, loe mo ikut gue ato di rumah aja nonton??”
“Emang loe mo kemana?”, tanya Lastri ngerutin keningnya sambil ngelirik ke luar.
“Ehm..itu tuh Ardi ngajak gue buat nonton mereka latihan Band mereka.!! Sebenarnya sich, gue ogah.., gue juga takut ntar diomelin Papa, tapi gue `gak enak ama mereka. Tapi, gue pengen juga sich nonton mereka latihan, gue penasaran aja ngeliat mereka latihan, ehmmm...pasti keren...”, khayal Alya cerita panjang lebar.
“Ya udah, jadi gimana?”, lanjut Lastri.
“Ya, gue juga bingung. Gue sich mau aja tapi elo mau `gak nemenin gue..?? (Dasar Alya..Plin Plan banget sich jadi orang!!).
“Gila loe, ntar kalo Papa datang, gimana?? Bisa gawat banget, kan. Lagian loe kan tahu kalo Papa tuh orangnya khawatiran banget. Ehmm..emang lama yach..??
”Gak tau! Ntar dulu yach, gue tanya bentar ama mereka!”
”Eh, Ardi..lama `gak ntar latihannya...??”
Ehmm..`gak dech kayaknya, napa? `gak bisa yach?”
”Bukan begitu, gue takut aja ntar bokap gue pulang, kagak ada orang di rumah.”, jelas Alya.
”`Gak lama kok, cuman bentar aja, ntar kita cepetin aja waktunya sekita 25 menit aja. Gimana?”, jelas Ardi diikuti anggukan Frans di belakangnya.
Ehmmm..tunggu bentar yach!”, ucap Alya sambil kembali ke dalam rumah.
”Jangan lama yach!”, seru Ardi. Alya cuma senyum aja.
”Lastri, `gak lama kok katanya...udah yuk kita ikut aja, lagian kayaknya Papa lama dech pulangnya! Soalnya, yaa...biasanya sich gitu...tapi...”, jelas Alya masih ragu ama keputusannya.”Ya udah dech...yuk siap-siap, loe juga siap-siap..!!”, ajak Lastri seraya menghibur. Alya hanya bisa nurut aja tapi dalam hati sich doi emang seneng banget sekaligus takuutt.....
”Ya udah, yuk cabut!”, ajak Alya. Mereka pun jalan ampe ke persimpangan jalan yang emang `gak jauh jaraknya dari rumah Alya. Tiba-tiba, di tengah jalan.....
”Gileee....mati dech guee..!!!!!”, ucap Alya kaget plus lesu menatap Lastri sambil megang erat tangan Lastri. Lastri pun menyambutnya sambil ketakutan plus kaget juga!!
(bersambung....)
Siapakah pilihanNya untukmu?
Tuhan……
Aku berDoa untuk seseorang yang akan menjadi bagian dalam hidupku…
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seseorang yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau….
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku
Seseorang yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga memberiku nasehat
Seseorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada di sebelahnya
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna, namun aku meminta seorang yang tidak sempurna sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Dan aku juga meminta
Buatlah aku menjadi perempuan yang dapat membuat dia bangga
Berikanlah aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMu,
Sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMu
Berikanlah aku RohMu yang lembut sehingga kecantikkanku datang dariMu
Berikanlah aku tanganMu sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku mataMu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya
Berikanlah aku mulutMu yang penuh dengan kata2 kebijaksanaanMu dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap waktu
Berikanlah aku bibirMu sehingga aku dapat tersenyum padanya
Dan bilamana akhirnya kami bertemu…
Aku berharap kami berdua dapat mengatakan “betapa besarnya Engkau Tuhan, karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktunya yang Engkau tentukan.
Dalam namaMu, Tuhan, ku berterimakasih untuk “dia” yang telah Kau sediakan bagiku. AMIN
Rabu, 07 Agustus 2013
Antara Janji dan Doa
Aku gak tahu rasa ini berawal dari kapan, tapi kalau tidak salah rasa itu mulai tiba ketika ku mulai sering bertemu dan berbincang dengannya.
Sebenarnya dan sejujurnya aku sangat menghindari memiliki "rasa" dengan teman 1 KTB, tapi gak tau kenapa kali ini aku menelan perkataanku sendiri.
Aku mulai memiliki perasaan "aneh" semenjak sering makan dikost dan sering berangkat bareng ke pertemuan kepanitiaan. Aku berdoa supaya Tuhan membuang perasaan aneh itu karena itu adalah bagian dari doaku sendiri pada awalnya, tapi tetap saja dia singgah selalu di pikiranku.
Aku bingung dan aku berpikir keras bagaimana caranya untuk menghentikan perasaan aneh ini.
Akhirnya kuputuskan, aku pergi keluar ketika tiba waktu pria ini makan siang atau malam dikost untuk menghindari kedekatan kami, tapi itu tidak berlangsung lama.
Sampai pada akhirnya, aku mencoba untuk mendoakannya. Bertanya pada Tuhan apa maksud dari perasaan aneh ini sedangkan aku sudah pernah berjanji untuk tidak "jatuh hati" pada teman 1 KTB karena takut akan menjadi salah motivasi. Sembari aku mendoakannya, aku juga mulai memperhatikannya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk bisa lebih mengenal dia, dan gak tau kenapa secara otomatis aku jd lebih perhatian sama dia. Terkadang aku menyadarinya dan mencoba tuk menyamarkannya dengan memberikan perhatian juga dengan teman-teman 1 KTB ku yang lain.
Aku tidak tau apa dia juga menyadari hal itu atau justru biasa saja, karena pria memang pada umumnya terbiasa dengan perhatian para kaum hawa.
Sampai hari ini, aku masih memikirkan hal itu...
Ingin rasanya hati ini mengatakan padanya "Apakah belakangan ini kau ada merasakan sedang didoakan oleh seseorang?" (dalam hati : itu aku)
Tapi apa daya....tidak mungkin aku mengatakannya, sedangkan aku juga masih meragukannya walaupun sudah mendoakannya sekian lama.
Aku memang berdoa agar Tuhan semakin mendekatkan kami jika memang dia lah orang yang dipilihNya untukku.
Kami memang semakin dekat, aku pun merasakan ada sedikit perhatian-perhatian kecil darinya yang menurutku tidak biasa.
Tapi aku di cut oleh pikiranku, mungkin dia juga berbuat seperti itu dengan teman wanitanya yang lain atau juga mungkin memang karena aku adalah sahabat KTB nya yang memang wajar untuk diberi perhatian seperti itu. Yahh...yang pasti hanya sekedar perhatian sbg temen atau sahabat, TIDAK LEBIH!!
Apa yang harus kulakukan kalau sudah begini?
Aku mohon Tuhan berikan aku kepekaan akan rasa ini.
Tapi aku tak tau sampai saat ini aku masih mendoakannya memang tapi tetap keraguan itu masih ada.
Hanya bisa Berharap Tuhan memberikan kejelasan dan penerangan akan Doa TH dan keraguanku pada LCG... --------tapi sampai kapan ya?
(Ditulis 1 hari setelah evaluasi KTB di rumah PKK pukul 08.00am)
Crush | David Archuleta
I hung up the phone tonight
Aku menutup telepon malam ini
Something happened for the first time
Sesuatu terjadi untuk pertama kalinya
Deep inside
Jauh di dalam
It was a rush
Itu adalah kekacauan
What a rush
Benar-benar kacau
'Cause the possibility
Karena kemungkinan
That you would ever feel the same way
Bahwa kau akan pernah merasakan hal yang sama
About me
Tentangku
It's just too much
Hanya saja (aku berharap) terlalu banyak
Just too much
(aku berharap) terlalu banyak
Why do I keep running from the truth?
Mengapa aku tetap lari dari kebenaran?
All I ever think about is you
Semua yang aku pikirkan adalah dirimu
You got me hypnotized
Kau membuatku terhipnoti
So mesmerized
Jadi terpesona
And I've just got to know
Dan aku hanya harus tahu
[Chorus:]
Do you ever think
Apakah kau pernah berpikir
When you're all alone
Saat kau sendirian
All that we could be?
Kita akan bisa jadi apa saja?
Where this thing could go?
Kemana hal ini akan menuju?
Am I crazy or falling in love?
Apakah aku gila atau jatuh cinta?
Is it real or just another crush?
Apakah itu nyata atau hanya sebuah ketertarikan?
Do you catch a breath
Apakah kau bernafas panjang
When I look at you?
Ketika aku melihatmu?
Are you holding back
Apakah kau menahan
Like the way I do?
Seperti yang aku lakukan?
'Cause I'm trying, trying to walk away
Karena aku sedang mencoba, mencoba untuk pergi
But I know this crush ain't going
Tapi aku tahu ketertarikan ini tidak akan hilang
Away
Jauh
Going away
Akan pergi
Has it ever crossed your mind
Pernahkah terlintas dalam pikiranmu
When we're hanging,
Ketika kita bersama,
Spending time, girl, are we just friends?
Menghabiskan waktu, gadis, apakah kita hanya teman?
Is there more?
Apakah ada lagi?
Is there more? (Is there more)
Apakah ada lagi? (Apakah ada lebih)
See it's a chance we've gotta take
Lihat, ini adalah kesempatan yang harus kita ambil
'Cause I believe that we can make this
Karena aku percaya bahwa kita dapat membuat ini
Into something that'll last
Menjadi sesuatu yang akan bertahan
Last forever
Berlangsung selamanya
Forever
Selama-lamanya
Do you ever think
Apakah kau pernah berpikir
When you're all alone
Saat kau sendirian
All that we could be?
Kita akan bisa jadi apa saja?
Where this thing could go?
Kemana hal ini akan menuju?
Am I crazy or falling in love?
Apakah aku gila atau jatuh cinta?
Is it real or just another crush?
Apakah itu nyata atau hanya sebuah ketertarikan?
Do you catch a breath
Apakah kau bernafas panjang
When I look at you?
Ketika aku melihatmu?
Are you holding back
Apakah kau menahan
Like the way I do?
Seperti yang aku lakukan?
'Cause I'm trying, trying to walk away
Karena aku sedang mencoba, mencoba untuk pergi
But I know this crush ain't going
Tapi aku tahu ketertarikan ini tidak akan hilang
Away
Jauh
Going away
Akan pergi
Why do I keep running from the truth?
Mengapa aku tetap lari dari kebenaran?
Why do I keep running from the truth?
Mengapa aku tetap lari dari kebenaran?
All I ever think about is you
Semua yang aku pikirkan adalah dirimu
You got me hypnotized
Kau membuatku terhipnoti
So mesmerized
Jadi terpesona
And I've just got to know
Dan aku hanya harus tahu
Back to [Chorus]
Langganan:
Postingan (Atom)