Tampilkan postingan dengan label bijak.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bijak.. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Januari 2015

Wanita Bijak

Pernikahan yang paling berbahagia bukanlah karena pasangan yang mereka nikahi, menarik secara fisik, tapi karena ketaatan hidupnya menjalankan perintah Allah tentang cara memelihara istrinya, yang hatinya lembut, yang berjalan dalam kepekaan rohani. Jika seorang ingin memilih pria sebagai iman dan kepala keluarga, tentu harus memilih dengan kriteria seperti ini, yaitu taat kepada Tuhan. Kencan untuk penginjilan harus jadi ladang yang kita hindari, karena kita akan menemukan terlalu banyak ilalang disana yang akan menyebabkan anda terjerembab dan mencekik anda. Pria yang belum taat di dalam Tuhan hanya akan menarik dari luarnya saja. Mereka menyukai wanita yang taat dalam Tuhan, karena mereka tahu, moral anda tidak perlu diragukan lagi, mereka mencari wanita yang terpelihara dengan baik.
Syarat untuk menjadi wanita bijak ditentukan oleh ayat 30“kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji”. Ternyata kunci menjadi wanita bijak adalah takut akan Tuhan. Ketaatan pada Tuhan akan memberiinner beauty bagi para wanita. Dalam Amsal 31 ini, kita menemukan beberapa kriteria dan seorang wanita yang bijak.
 Memahami hati suami (11-13)
Dalam ay 11-13 dikatakan, 11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. 12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.” Isteri yang bijak akan berusaha berlaku baik pada suami dan juga melayani suami dengan baik, seperti menyambut ketika pulang bekerja. Dia juga masih dapat mengungkapkan keberatan pada suami dengan cara baik (12), mandiri dan dapat berinisiatif (13).
Bertanggung jawab atas keluarga (15)Dalam ay 15 dikatakan, “Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan”. Wanita bijak menyediakan makanan untuk suami dan anak-anak, tidak menyerahkan tanggung jawab ini kepada pembantu tapi dilakukan sendiri sebagai istri yang baik, jika harus menyerahkan tanggung jawab pada pembantu harus dengan batasan-batasan yang jelas. Jangan sampai karena seorang wanita yang bekerja menyebabkan malas melayani suami. Seorang wanita bijak harus menguasai seni memasak. 
Menjadi istri yang cekatan, memperhatikan peluang-peluang yang ada untuk membantu perekonomian keluarga (16-18,24).
Jangan sekali-kali pergi belanja ketika anda sedang lapar, karena anda akan meraup sesuatu yang tidak anda butuhkan. Banyak perempuan anak-anak Tuhan masih jatuh dalam hal ini. Suka beli sepatu padahal masih banyak sepatunya dirumah dan semua bermerk. Pernahkah kita membeli barang tetapi sampai di rumah kita menyesal membelinya? Dalam Luk 14:28 dikatakan “Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulumembuat anggaran biayanya…”. Wanita lajang yang selalu “lapar mata” akan jadi bendahara yang buruk setelah menikah, semua hal harus di perhitungkan, termasuk biaya rencana pernikahan, tabungan atau investasi. Jika kita mau menikah tahun depan, kita harus melihat sudah berapa tabungan kita. Ingat, kita harus memiliki tabungan. Mari memperhitungkan segala sesuatunya. Perhitungkan juga segala sesuatu tentang investasi. Semua investasi dan semua modal usaha harus diperhitungkan masak-masak.
Bertanggung jawab terhadap anak-anak (17, 22,25,26,27-28)
Seorang wanita yang bijak haruslah seorang wanita yang kuat. Semua hal yang berkaitan dengan keperluan anak-anak dipersiapkannya dengan baik, mengajar anak tentang prinsip-prinsip kebenaran dan hikmat (26) dengan lemah lembut mendidik, menegur dan mengajarkan disiplin, dan “ia tertawa tentang hari depan”, wanita bijak mempersiapkan keperluan anak-anak dimasa depan dengan baik.
Terus belajar mengatur waktu, kerja dan tanggung jawab (21,22,27)Seorang wanita bijak melakukan manajemen waktu yang baik, untuk mengatur keperluan-keperluan keluarga (21,22) yang dapat menjaga seluruh keluarga tetap sehat, nyaman, bahkan ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya (mengatur dan membersihkan rumah, menjadikan rumah asri). Rumah itu juga adalah ciri dari penghuninya.
Menjaga nama baik suami(23,25,20)Istri yang bijak akan membuat suami dikenal dan dihormati yang ditunjukkan dari penampilannya (“pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan”). Pria senang melihat wanita lain yang dalam berpakaian menunjukkan seluruh daya tariknya tetapi mereka tidak suka kalau pasangan mereka seperti itu. Penampilan yang baik memang penting tetapi dituntut juga hidup yang santun, menolong dan menghibur yang tertindas, menolong orang-orang miskin (dan tetap berhikmat untuk menentukan siapa yang perlu dibantu).Wanita yang bijak, sadar akan tanggungjawabnya sebagai istri, ia akan dikasihi oleh anak-anaknya (28a), suaminya juga akan memperhatikan kerajinannya dan berbahagia memiliki istri yang cakap (28b n 29), dan pada akhirnya kecakapan istri akan mendapat pujian dari lingkungannya bahkan oleh keluarga sendiri yang mengasihinya (31). Isteri yang dipuji-puji itu akan menjadi berkat bagi lingkungan. Karakter wanita bijak hanya bisa dimiliki oleh seorang istri yang takut akan Tuhan (30b), teruslah menjadi wanita berprinsip  yang terbaik dan disebut wanita yang berbahagia.Solideo Gloria!Wanita
dikutip dari Artikel Bahan PA Mimbar Bina Alumni Perkantas